MEMORI
di dalam memori; tak pernah sekalipun aku memaksa, kau pun bergerak satu langkah lebih cepat dari apa yang aku mau. di dalam memori; sempat kuanggap biasa saja, sampai akhirnya kau yang menjadi paling sempurna, di dalam memori; tertawa atas lelucon yang membuat hati menjadi penuh, begitu selarasnya kita waktu itu. di dalam memori; makanan enak yang kau pesan, kau rela menukarnya dengan makananku, karena aku payah dalam memilih makanan di buku menu. hari demi hari- waktu demi waktu kumaknai dan kurangkai.. sial,bisakah ku ulangi lagi? aku tahu bahwa relamu dulu penuh dengan lara. begitu banyak hal sederhana indah yang sampai saat ini belum lagi kutemukan. kamu begitu tidak ada duanya, tersimpan dalam memori, selamanya.