Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

MEMORI

di dalam memori; tak pernah sekalipun aku memaksa, kau pun bergerak satu langkah lebih cepat dari apa yang aku mau.  di dalam memori; sempat kuanggap biasa saja, sampai akhirnya kau yang menjadi paling sempurna,  di dalam memori; tertawa atas lelucon yang membuat hati menjadi penuh, begitu selarasnya kita waktu itu. di dalam memori; makanan enak yang kau pesan,  kau rela menukarnya dengan makananku,  karena aku payah dalam memilih makanan di buku menu.  hari demi hari- waktu demi waktu kumaknai dan kurangkai.. sial,bisakah ku ulangi lagi? aku tahu bahwa relamu dulu penuh dengan lara.  begitu banyak hal sederhana indah yang sampai saat ini belum lagi kutemukan.  kamu begitu tidak ada duanya, tersimpan dalam memori, selamanya. 

SADAR

              tidak lah penting untuk bersorak bahwa ia menyesalinya, karena itu tak akan bisa merubah kembali dimana saat itu ada satu tempat bernaung yang hangat, aman dan nyaman untuknya, ia akan terus melanjutkan hidup sebagaimana mestinya hidup.      ia manusia yang pada saat itu masih asyik dengan pikiran-pikiran nya, ke kanak-kanakannya, kepolosannya, dan ketidakpekaannya. ia menolak sesuatu yang datang hanya untuk mempertahanakan sesuatu yang akhirnya pergi. bertahun-tahun ia ditemani oleh manusia yang selalu ada saat senang dan susah, menjadi solusi saat ada masalah, dan menjadi jawaban disaat ada pertanyaan, semua yang ia dapatkan tertutup oleh pikiran dangkalnya. yang pada akhirnya, salah satu memilih pergi.     pada saat itupun, ia menyadari, belum ada lagi tempat bernaung , belum ada lagi tempat untuk merebahkan lelah, belum ada lagi tempat yang bisa menerima segala kegaduhan yang dialami. ia terus berusaha me...

Hampir selesai

Gambar
           Tahun ini hampir selesai, apa yang harus ku katakan pada diriku sendiri?  bagaimana bisa,  mengaku pada diri sendiri saja masih payah. mati-matian bangun rumah dalam diri yang udah lama rusak pun prosesnya terasa sangat lama, merasa tidak pernah berdiri di kaki sendiri, selalu mengeluh dengan alibi tersenyum dan menghibur manusia disekitar. selama ini aku hidup untuk siapa? bisa-bisanya aku berpikir dengan memilih jalan hidup yang sudah ada garis rutenya akan lebih cepat sampai dan terasa jelas. dan kenyataanya malah sebaliknya. takut kehilangan orang tersayang yang ujungnya malah kehilangan diri sendiri.           tulisan ini menjadi titik balik dimana aku sadar penuh bahwa garis besarnya ternyata hidup akan terus menjadi pilihan, for sure, bukan hanya ucapan. pilihan akan menjadi sulit saat kamu dipaksa untuk memilih sesuatu yang sebelumnya belum pernah kamu pilih. aku tidak menyalahkan, tapi mungkin sedi...